Google Telah Memblokir Layanan Iklan Yang Mempergunakan Flash

Google Telah Memblokir Layanan Iklan Yang Mempergunakan Flash - Saat ini google telah mengikuti langkah yang dilakukan oleh Apple inc, Facebook dan juga youtube untuk memblokir layanan iklan yang mempergunakan flash player sebagai media pembuatan iklan pada google adwords.

Untuk meningkatkan pengalaman browsing untuk lebih banyak orang pada banyak perangkat, Jaringan Display Google dan DoubleClick Digital Marketing sekarang akan 100% HTML5 "Google mengatakan pada akun google+nya 

 Hal ini dikarenakan Flash Player bayak dipergunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan Zero-day exp**it. yang merupakan sebuah ancaman bagi setiap pangguna online di dunia ini.

Walaupun pihak Adobe sudah sering mengeluarkan beberapa versi adobe flash plugin namun hal ini tidak cukup untuk menghilangkan celah keamanan yang ada pada flash player plugin tersebut.

Saat ini pihak Apple, Facebook, Youtube, Google Chrome, Firefox berusaha untuk menggantikan Flash player dengan sebuah metode lain yaitu dengan mempergunakan HTML 5 sebagai metode pengganti flash player.

Perusahaan-perusahaan besar diatas dengan caranya sendiri mulai untuk menggantikan plugin flash player dengan HTML 5 yang memang lebih ramah untuk dipergunakan oleh mereka yang mempergunakan perangkat mobile dan juga para pengguna pc dekstop.

“New open standards created in the mobile era, such as HTML5, will win on mobile devices (and PCs too). Perhaps Adobe should focus more on creating great HTML5 tools for the future, and less on criticizing Apple for leaving the past behind.” Steve Jobs

Steve jobs telah menjelaskan dalam ramalan nya bahwa sekarang sudah memasuki era dimana aplikasi mobile sudah banyak dipergunakan dan banyak dari mereka yang akan mempergunakan HTML 5.

Saat ini google juga telah menjelaskan bahwa mereka tidak akan mempergunakan lagi iklan yang mempergunakan flash pada Doubleclick Digital Marketing dan mereka tidak akan menayangkan iklan tersebut tertanggal 30 juli 2016. 

sumber : http://thehackernews.com

Share this post